Mitos Atau Fakta Tentang ASI dan Ibu Menyusui

ASI (Air Susu Ibu) adalah Minuman/cairan tanpa tanding ciptaan Allah S.W.T. ASI memiliki peranan penting bagi bayi. ASI merupakan kebutuhan gizi bayi, untuk kekebalan tubuh serta melindungi dari serangan penyakit.

ASI juga kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan tubuh. Maka dari itu sangat dianjurkan bagi ibu menyusui memberi ASI Eklusif minimal selama 6 Bulan.

ASI juga bisa mengikuti pertumbuhan bayi di mana air susu yang berada dalam payudara dengan otomatis dapat merubah komposisinya, untuk menyesuaikan di setiap kebutuhan tahap masa pertumbuhan bayi.

ASI mengandung gizi yang sangat banyak, salah satunya ASI dibutuhkan oleh pertumbuhan otak bayi, uji klinis telah membuktikan bahwa bayi yang dibesarkan dengan ASI, IQ-nya lebih tinggi.

Melalui proses menyusui, pendekatan intim antara bayi dan ibu, lebih mudah menumbuhkan EQ bayi dalam kepercayaan diri sendiri maupun kepercayaan kepada orang lain.

Mitos Atau Fakta Tentang ASI dan Ibu Menyusui

Disini Sinta akan membahas seputar mitos atau fakta yang selama ini saya dengar dari tetangga. Saat mendengar berbagai omongan, saya bertanya-tanya, masak iya sih???

Dan ternyata setelah saya bertanya kepada bidan hasilnya tidak benar. Sinta pun tidak percaya dengan anggapan itu sebab selama saya sekolah bahkan sampai kuliah tidak pernah Saya dapati materi seperti itu. 

Mari kita intip Mitos atau Fakta tentang ASI dan Ibu menyusui...!


Mitos : ASI harus dibuang sedikit setelah keluar rumah agar bayi tidak gumoh.
Fakta : ASI tidak perlu dibuang setelah keluar rumah. ASI selalu bersih dan memperbaharui dirinya sendiri. Jadi, jika ASI tidak terminum akan terserap kembali oleh tubuh dan akan terbentuk ASI baru yang siap untuk diberikan ke bayi. Setelah keluar rumah meski cukup lama tidak perlu khawatir bila ingin langsung memberikan ASI-nya segera setelah tiba di rumah. Yang terpenting cuci tangan yang bersih, ganti baju yang bersih.

Untuk mencegah bayi menjadi gumoh, setelah menyusui bayi disendawakan, guna mengeluarkan udara yang ikut tertelan saat menyusui caranya : baringkan di atas bantal lunak yang cukup tinggi dengan posisi miring kanan, atau bisa juga ditidurkan dengan posisi telungkup, atau tepuk-tepuk pelan punggung bayi.

Mitos : Makanan yang pedas dan bersantan membuat bayi menjadi diare
Fakta : Tidak pernah bayi diare karena makanan ibunya. Meski begitu hindari ibu mengkonsumsi makanan yang mudah merangsang kareda ada bayi yang dapat membuat perut bayi menjadi kembung.

Mitos : Payudara besar menandakan ASI melimpah
Fakta : Tidak benar, Banyak sedikitnya produksi ASI yang melimpah bergantung pada gudang ASI yang mana terdapat kelenjar-kelenjar susu yang menghasilkan ASI. Setiap ibu mempunyai kelenjar-kelenjar susu yang banyaknya kurang lebih sama.

Mitos : Ibu menyusui dilarang minum es, dikhawatirkan bayi menjadi pilek
Fakta : Hal itu tidak benar, ASI yang berada dalam payudara tidak akan berubah menjadi dingin setelah kita meminum es, sebab suhu ASI dalam payudara tetap hangat 37 derajat celcius.

Mitos : Menyusui membuat payudara menjadi kendor.
Fakta : Tidak Benar, Payudara yang kemarennya membesar karena proses kehamilan. Justru dengan menyusui payudara akan lebih indah, karena otot-otot sekitar payudara dilatih untuk mengecil kembali. Apalagi ditambah dengan olahraga di wilayah dada, pinggul, perut. Dengan olahraga pembentukan dada akan lebih mudah terbentuk dengan posisi tubuh yang ramping. Jadi tidak perlu takut dan khawatir payudara akan kendor jika menyusui bagi ibu menyusui.

ASI (Air Susu Ibu) Sangat dahsyat sekali manfaatnya bagi bayi. Maka jangan khawatir dan takut untuk hal-hal yang belum anda ketahui benar tidaknya tentang menyusui. Anda bisa share, konsultasi kepada bidan atau dokter telebih dahulu untuk mencari kebenarannya.

Tidak ada yang bisa dan lebih bagus yang dapat menandingi kedahsyatan ASI. Maka ASI adalah pilihan yang tepat bagi bayi anda.

Ketentuan berkomentar di Resep Sinta
- Berkomentar sesuai postingan
- Menjunjung tinggi sopan santun
- Tidak menyertakan link
EmoticonEmoticon